Rabu, 21 September 2016

Wisata Borobudur Magelang

Wisata Borobudur Magelang - Yang belum pernah mendengar tentang Borobudur? Kemegahan, keindahan dan keunikan telah membuat sebuah candi yang dibangun oleh dinasti Sailendra antara tahun 750-842 AD dikukuhkan sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia dan pada tahun 1991 yang didirikan oleh UNESCO dalam daftar Warisan Dunia (World Wonder warisan).



Sejarah

Borobudur telah terkubur oleh lahar dingin letusan besar Gunung Merapi di tahun 950 dan ditemukan pada tahun 1814, ketika Britania mencaplok Indonesia. Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles mendengar tentang penemuan arkeologi objek raksasa di desa Bumisegoro, Magelang. Karena besar bunga sejarah Jawa (Raffles juga menulis buku sejarah Jawa, 1817), segera memerintahkan Raffles H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan adalah sebuah bukit yang dipenuhi semak-semak.

Pemulihan pertama dilakukan langsung oleh Raffles, yang mulai memotong pohon dan menghapus semak yang menutupi raksasa bangunan. Karena penemuan itu, Raffles adalah dihormati sebagai orang yang mulai pemulihan Borobudur dan perhatian dunia. Pada 1835, seluruh area candi telah digali. Candi ini terus dipulihkan masa kolonial Belanda dan dilanjutkan setelah kemerdekaan Republik Indonesia dengan bantuan dari UNESCO. Seluruh proses pemulihan wisata magelang yang satu ini selesai pada tahun 1984.

Fitur

Banyak orang di seluruh dunia telah membuat Candi Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan asal-usul kata Borobudur. Salah satu dari mereka menyatakan bahwa nama mungkin berasal dari kata Sambharabhudhara, yang berarti "Gunung" (bhudara) mana lereng yang terletak di teras. Selain itu ada beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan borobudur kata berasal dari kata "Sang Buddha" karena pergeseran borobudur suara. Penjelasan lain adalah bahwa kata berasal dari kata bara Borobudur dan budur. Bara vihara berarti kompleks candi dan budur atau beduhur berarti atas atau bukit. Jadi, bisa ditafsirkan sebagai kompleks Candi Borobudur terletak di atas bukit.

Candi Borobudur yang luas bangunan 123 x 123 m dengan bangunan tinggi 34.5 m dan memiliki 1460 relief, 504 arca Buddha dan stupa 72. Borobudur memiliki 10 tingkat (mewakili tingkat sepuluh Bodhisattva yang harus lulus untuk mencapai kesempurnaan dari Sang Buddha). 10 tingkat terdiri dari enam tingkat persegi, melingkar tingkat 3 melingkar dan apa kegunaannya sebagai puncak.

Borobudur dibangun sebagai simbol banyak tahap dalam teori Buddha. Bila dilihat dari atas, Borobudur berbentuk mandala (bentuk tradisional dari Buddha). Mandala adalah inti dari kombinasi Buddha dan Hindu seni. Bentuk dasar banyak Mandala Hindu dan Buddha adalah persegi dengan empat titik masuk dan titik pusat dari lingkaran. Dalam hal kedua eksterior dan interior, Borobudur melambangkan tiga zona tingkat kesadaran ditambah satu area utama yang menggambarkan kesempurnaan atau Nirwana.

Zona pertama adalah Kamadhatu atau dunia fenomenal, dunia yang dihuni oleh kebanyakan orang, yang dapat juga diinterpretasikan dalam dunia yang masih didominasi oleh kama atau "keinginan rendah". Borobudur tingkat terendah candi ini dikelilingi oleh Yayasan pendukung bangunan, sehingga tidak terlihat. Tersembunyi Kamadhatu zona terdiri dari 160 relief yang menggambarkan kisah Karmawibhangga Sutra, hukum sebab dan akibat. Relief di sini menggambarkan keinginan manusia, seperti perampokan, pembunuhan, penyiksaan dan penghinaan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa tingkat dasar ini ditambahkan ke bangunan asli candi ini. Alasan penambahan ini tidak 100% yakin, tetapi kemungkinan untuk stabilitas struktur bangunan dan memperkuat pondasi bangunan atau itu bisa karena alasan agama, yang adalah untuk menutupi konten kotor yang lain. Ketinggian bagian tambahan ini 3,6 m dan lebar 6.5 m. Sudut bawah tertutup telah secara permanen terbuka sehingga pengunjung dapat melihat dasar tersembunyi termasuk relief-relief.

Zona 2 Rupadhatu atau transisi dunia, dimana manusia telah terbebas dari hal-hal duniawi, tetapi masih terikat rupa dan bentuk. Tingkat ini mewakili sifat yang, antara dunia bawah dan atas. Rupadhatu persegi teras dengan galeri relief batu yang dipahat, juga serangkaian relung yang berisi arca Buddha. Secara keseluruhan, ada 328 patung Buddha di zona yang juga memiliki banyak lega dengan dekorasi murni ini. Naskah Sanskerta digambarkan di zona ini oleh 1300 relief yang Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka dan Awadana. Relief yang berbaris sepanjang 2,5 km. Di zona ini terdapat panel dekoratif pada tahun 1212.

Bersambung ..

hehe, next time dilanjut lagi yah ulasan seputar wisata borobudur Magelang. Dan kalau kamu lagi di Magelang, jangan lupa kunjungi juga wisata Taman Kyai Langgeng Magelang yang cukup favorit untuk berlibur bersama keluarga.